SISTEM
ENDOMEMBRAN
Sistem endomembran
adalah himpunan membran yang membentuk unit fungsional dan perkembangan
tunggal, baik yang terhubung bersama-sama secara langsung, atau bertukar materi
melalui transportasi vesikel. Sistem endomembran terdiri dari membran yang
berbeda yang tersuspensi dalam sitoplasma dalam sel eukariotik. Berbagai
membran dalam sel eukariota merupakan bagian dari sistem endomembran. Membran
ini dihubungkan melalui sambungan fisik langsung atau melalui transfer antar segmen membran dalam bentuk vesikel (gelembung yang dibungkus membran) kecil. Sistem
endomembran mencakup selubung nukleus, retikulum endoplasma, badan
Golgi, lisosom, dan vakuola.
Sistem ini memiliki berbagai fungsi, termasuk sintesis dan modifikasi protein serta transpor protein ke membran dan organel atau ke
luar sel, sintesis lipid, dan penetralan beberapa jenis racun.
1.
Nukleus
Nukleus
atau inti sel merupakan bagian penting sel yang berperan sebagai pengendali
kegiatan sel. Nukleus merupakan organel terbesar yang berada dalam sel. Nukleus
berdiameter sekitar 10-20 nm. Nukleus biasanya terletak di tengah sel dan
berbentuk bulat atau oval. Pada umumnya sel organisme berinti tunggal, tetapi
ada juga yang memiliki lebih dari satu inti. Nukleus ini umumnya paling
mencolok pada sel eukariotik. Rata-rata diameternya 5 µm. Nukleus memiliki
membran yang menyelubunginya yang disebut membran atau selubung inti. Membran
ini memisahkan isi nukleus dengan sitoplasma. Nukleus diperlukan untuk
mengontrol reaksi-reaksi kimia, pertumbuhan, pembelahan sel.
Nukleus
di batasi oleh sepasang membran. Selubung yang terbentuk itu tidak sinambung,
tetapi mengandung pori – pori. Hal ini boleh jadi memugkinkan bahan – bahan
berlalu – lalang dari nukleus. Di dalam nukleus membran nuklir terdapat medium
setengah cairan (semifluida) yang di dalamnya kromosom tersuspensi. Biasanya kromosom
itu tampak sebagai struktur memanjang dan tidak mudah diamati dengan mikroskop
cahaya. Dalam keadaan seperti biasa disebut kromatin. Nukleus merupakan pusat
pengendali dalam sel.
Nukleus juga bertugas untuk membawa perintah
sintesis di inti DNA karena didalamnya mengandung sandi DNA (DNA code)
untuk menentukan urutan sam amino protein. Di dalam nukleus, DNA diorganisakan
bersama protein menjadi materi yang disebut kromatin. Sewaktu sel bersiap untuk
membelah (bereproduksi), kromatin kusut
yang berbentuk benang akan menggulung (memadat), menjadi cukup tebal untuk bias
dibedakan sebagai struktur terpisah yang
disebut kromosom. Nukleus ini mengontrol sintesis protein dalam sitoplasma
dengan cara mengirim mesenjer molecular yang berbentuk RNA, RNA mesenjer (
messenger RNA, mRNA) ini disintesis dalm nucleus sesuai dengan perintah yang
diberikan oleh DNA, mRNA kemudian penyampaian pesan genetic ini ke sitoplasma
melalui pori nucleus. Sewaktu berada dalam sitoplasma, molekul mRNA akan
melekat pada ribosom, di sini pesan genatik tadi diterjemahkan (ditranlasi)
menjadi struktur primer suatu protein spesifik.
Gambar. 1 Nukleus
Bagian-Bagian Nukleus
- Nukleolus (anak inti) yang berfungsi menyintesis berbagai macam molekul RNA (asam ribonukleat) yang digunakan dalam perakitan ribosom.
- Nukleoplasma (cairan inti) merupakan zat yang tersusun atas protein.
- Butiran kromatin terdapat pada nukleoplasma, tampak jelas pada saat sel membelah. Pada saat membelah, butiran kromatin menebal menjadi struktur seperti benang yang disebut kromosom. Kromosom mengandung DNA (asam deoksiribonukleat) yang berfungsi menyampaikan informasi genetik melalui sintesis protein.
Fungsi Nukleus
- Nukleus berfungsi sebagai pengendali seluruh kegiatan sel
- Nukleus berfungsi untuk mengatur pembelahan sel
- Nukleus berfungsi sebagai pembawa informasi genetik (DNA) yang akan mewariskan sifat-sifatnya melalui pembelahan sel.
2.
Retikulum
Endoplasma
Gambar.
2 Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma merupakan perluasan selubung nukleus
yang terdiri dari jaringan (reticulum = 'jaring kecil') saluran bermembran dan
vesikel yang saling terhubung. Semua sel eukaryote mengandung RE. organela ini
bukan organela yang statis dan mudah dikenali, melainkan merupakan komponen
dari suatu system yang dinamis.
RE
merupakan bangunan yang berbentuk ruangan-ruangan berdinding membrane dan
saling berhubungan membentuk anyaman. RE terdiri atas jaring-jaring membrane
tubuler dan kantong yang disebut sisterna (kotak). Membrane RE memisahkan ruang
sisternal dan sitosol. Membrane RE merupakan kelanjutan dari membrane inti apabila
RE melekat pada membrane inti. RE merupakan labirin membrane yang demikian
banyak sehingga reticulum endoplasmic ini meliputi separuh lebih dari total
membrane dalam sel-sel eukariotik.
Terdapat dua bentuk retikulum endoplasma, yaitu retikulum
endoplasma kasar dan retikulum endoplasma halus.
Retikulum endoplasma kasar disebut demikian karena
permukaannya ditempeli banyak ribosom. Ribosom yang mulai mensintesis protein dengan tempat tujuan
tertentu, seperti organel tertentu atau membran, akan menempel pada retikulum
endoplasma kasar. Protein yang terbentuk akan terdorong ke bagian dalam
retikulum endoplasma yang disebut lumen. Di dalam lumen, protein tersebut
mengalami pelipatan dan dimodifikasi, misalnya dengan penambahan karbohidrat untuk membentuk glikoprotein. Protein tersebut lalu dipindahkan ke bagian lain sel di
dalam vesikel kecil yang menyembul keluar dari retikulum endoplasma, dan
bergabung dengan organel yang berperan lebih lanjut dalam modifikasi dan
distribusinya.
Kebanyakan protein
menuju ke badan
Golgi, yang akan
mengemas dan memilahnya untuk diantarkan ke tujuan akhirnya. Retikulum
endoplasma halus tidak memiliki ribosom pada permukaannya. Retikulum endoplasma
halus berfungsi, misalnya, dalam sintesis
lipid komponen membran
sel. Dalam jenis sel tertentu, misalnya sel hati, membran retikulum endoplasma
halus mengandung enzim yang mengubah obat-obatan, racun, dan produk sampingan
beracun dari metabolisme sel menjadi senyawa-senyawa yang kurang beracun atau
lebih mudah dikeluarkan tubuh.
RE halus banyak
ditemukan dalam sel
otot rangka, sel-sel pada pembuluh
ginjal, kelenjar
endokrin, pada tumbuhan
banyak ditemukan pada sel kelenjar
atausel penghasil minyak.
Peranan RE halus adalah mensintesis hormon steroid dalam sel endokrin pada
gonad, detoksifikasi senyawa toksik dan obat, termasuk barbiturat dan Alkohol.
Fungsi dari RE yaitu :
·
Mendukung sintesis protein
·
Menetralkan racun, seperti RE yang ada di sel-sel dihati.
·
Sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel itu sendiri.
·
Sebagai sistem transpor substrat dan hasil-hasil dari sitoplasma ke luar sel dan ke nukleus.
3.
Badan Golgi
Badan Golgi tersusun atas setumpuk kantong pipih dari membran yang disebut sisterna
dan vesikula-vesikula. Biasanya terdapat tiga sampai delapan sisterna, tetapi
ada sejumlah organisme yang memiliki badan Golgi dengan puluhan sisterna. Jumlah
dan ukuran badan Golgi bergantung pada jenis sel dan aktivitas metabolismenya. Sel yang aktif melakukan sekresi protein dapat memiliki ratusan badan Golgi. Organel ini biasanya
terletak di antara retikulum endoplasma dan membran plasma. Badan golgi terdapat di dalam semua sel, kecuali sperma dewasa dan sel
darah merah. Badan golgi terdiri atas anyaman saluran yang tidak teratur yang
tampak seperti susunan membran yang sejajar tanpa
granula. Badan golgi berperan sebagai pusat produksi, pergudangan, penyortiran,
dan pengiriman produk sel. Materi dalam vesikula transpor dari RE akan diterima
oleh badan golgi untuk dimodifikasi, disimpan, dan akhirnya dikirim ke
permukaan sel atau untuk tujuan yang lain. Badan golgi pada tumbuhan disebut
Diktiosom. Sel hewan memiliki 10-20 badan golgi, sedangkan sel tumbuhan
mengandung ratusan badan golgi. Badan golgi juga merupakan tempat sintesis
polisakarida, misalnya pada mukus. Selulosa yang disekresikan oleh sel tumbuhan
untuk membentuk dinding sel, disintesis pada badan golgi. Di dalam
sel-sel sekretori seperti pada kelenjar pencernaan dan kelenjar air mata,
terdapat badan golgi dengan jumlah lebih banyak.
Sisi badan Golgi yang paling dekat dengan nukleus disebut sisi cis, sementara sisi yang menjauhi
nukleus disebut sisi trans. Ketika tiba di sisi cis, protein dimasukkan ke dalam lumen sisterna. Di dalam lumen,
protein tersebut dimodifikasi, misalnya dengan penambahan karbohidrat, ditandai dengan penanda kimiawi, dan dipilah-pilah agar
nantinya dapat dikirim ke tujuannya masing-masing.
Badan Golgi mengatur pergerakan berbagai jenis protein;
ada yang disekresikan ke luar sel, ada yang digabungkan ke membran plasma
sebagai protein transmembran, dan ada pula yang ditempatkan di dalam lisosom. Protein yang disekresikan dari sel diangkut ke membran
plasma di dalam vesikel sekresi, yang melepaskan isinya dengan cara bergabung
dengan membran plasma dalam proses eksositosis. Proses sebaliknya, endositosis, dapat terjadi bila membran plasma mencekung ke dalam
sel dan membentuk vesikel endositosis yang dibawa ke badan Golgi atau tempat
lain, misalnya lisosom.
Fungsi
dari badan golgi yaitu:
·
Berperan dalam sekresi atau membentuk vesikula yang berisi enzim untuk
sekresi.
·
Membentuk dinding sel pada tumbuhan.
·
Membentuk membran plasma.
·
Membuat makromolekul (seperti zat lengket pada sel hewan)
·
Tempat untuk memodifikasi dan memilah-milah protein.
·
Membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim pemecah selubung
telur.
·
Mengemas bahan-bahan sekresi yang
akan dibebaskan dari sel.
·
Memproses protein-protein yang
telah disintesis oleh ribosom dari reticulum endosperma
·
Mensintesis polisakarida tertentu
dan glikolipid
·
Memilih protein untuk berbagai
lokasi dalam sel. Protein yang ditujukan untuk granular sekresi, lisosom, dan
membrane plasma dikirimkan ke cis dari badan golgi sepanjang adanya kelebihan
protein membrane reticulum endoplasma. Protein reticulum endoplasma diyakini
kembali ke reticulum endoplasma oleh pembuluh kecil yang dibebaskan dari cis.
·
Memperbanyak elemen membran yang
baru bagi membrane plasma.
·
Memproses kembali
komponen-komponen membrane plasma yang telah memasuki sitosol selama
endositosis. Komponen-komponen membrane yang memasuki badan golgi menyusul
endositosis dapat diproses dan digunakan kembali dalam sekresi, dalam
pembentukan lisosom, atau dalam perbaikan membrane plasma itu sendiri.
·
Membentuk musin. Musin merupakan
protein yang ditempeli karbohidrat.
4.
Lisosom
Gambar
lisosom
Lisosom merupakan kantang terikat membrane dari enzim hidrolitik yang digunakan oleh sel untuk mencerna makromolekul. Lisosom berbentuk bulat seperti bola. Lisosom mengandung enzim-enzim yang berfungsi untuk mencernakan bahan makanan yang masuk ke dalam sel. Lisosom dihasilkan oleh RE kasar dan badan golgi. Lisosom berisi enzim-enzim hidrolitik seperti protease, nuclease, glikosidase, lipase, dan fosfatase. Enzim-enzim ini dibuat oleh ribosom yang menempel pada RE. lisosom juga berfungsi merusak bakteri jahat dan menghancurkan organel yang rusak.
Lisosom mencerna materi yang
dimasukkan ke dalam sel dan mendaur ulang materi dari pembuangan intraseluler.
Selama fagositosis, sel mengurung makanan dalam vakuola dengan membrane yang
terlepas secara internal dari membrane plasma. Vakuola makanan bergabung dengan
lisosom, dan enzim hidrolitik mencerna makanan tersebut. Setelah hidrolisis,
gula sederhana, asam amino, dan monomer lain melewati membrane lisosom untuk
menuju ke dalam sitosol sebagai nutrient untuk sel tersebut. Dengan proses
autofagi, lisosom mendaur ulang kandungan molekuler organel. RE dan golgi
umumnya bekerja sama dalam memproduksi lisosom yang mengandung enzim aktif.
Fungsi lisosom :
-
Berperan dalam pencernaan intrasel.
-
Berperan pada proses fagositosis.
-
Autofag (menelan dan mendaur ulang organel yang rusak).
-
Autolisis (perusakans el sendiri dengan cara membebaskan
semua isi lisosom).
-
Pompe (ketiadaan enzim lisosom untuk memecah
polisakaridasehingga terjadi penimbunan glikogen yang dapat emrusak sel-sel
hati).
-
Tay-sachs (enzim pencerna lipid inaktif atau hilang
sehingga terjadi penimbuna lipid yang dapat emrusak otak).
5.
Vakuola
Vakuola
(rongga sel) merupakan kantong berselaput. Selaput pada vakuola disebut tonoplas. Vakuola mempunyai bentuk dan
ukuran yang berbeda tergantung fungsinya. Vakuola adalah organel berbentuk vesikula besar
yang berisi cairan dan diselubungi membran tunggal. Vakuola terbentuk oleh
pelipatan membran sel ke arah dalam. Vakuola yang berukuran besar dapat
terbentuk karena penggabungan vakuola-vakuola kecil dari RE maupun badan golgi.
Pada sel
tumbuhan, vakuola berukuran besar dan merupakan vakuola sentral. Vakuola
sentral kemungkinan membantu sel tumbuhan untuk tumbuh membesar. Dengan adanya
penyerapan air, vakuola sentral dapat menyimpan substansi yang vital dan produk
sisa metabolisme sel. Vakuola sentral pada bunga berfungsi untuk menyimpan
pigmen sehingga menarik serangga penyerbuk. Fungsi lain dari vakuola adalah
menyimpan asam amino, asam organic, glukosa, gas, garam-garam kristal, minyak
atsiri, dan alkaloid.
Vakuola
pada umumnya terdapat pada sel tumbuhan. Pada hewan bersel satu dikenal adanya
vakuola berdenyut (vakuola kontraktil). Selain vakuola kontraktil, terdapat
pula vakuola makanan yang letaknya beredar karena berfungsi untuk mencerna
makanan dan mengedarkan hasil pencernaannya. Vakuola makanan mencerna bahan
makanan berupa partikel padat secara fagositosis atau mencerna bahan makanan
berupa zat cair secara pinositosis.
Vakuola yang terdapat pada organisme bersel satu
(misalnya amoeba) dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
a)
Vakuola nonkontraktil (makanan), yang dibentuk saat fagositosis dan
berfungsi untuk mencerna serta mengedarkan hasil pencernaan ke seluruh bagian
sel.
b)
Vakuola kontraktil (vakuola berdenyut), berfungsi sebagai osmoregulator,
yaitu pengatur tekanan osmosis sel dengan cara memompa air yang berlebihan ke
luar sel.
Fungsi vakuola :
·
Menyimpan gas, senyawa-senyawa organik (misalnya alkaloid, protein dan
asam organik) dan ion anorganik (misalnya kalium dan klorida)
·
Tempat menyimpan pigmen daun, buah, dan bunga.
·
Menyimpan senyawa beracun (hal ini dapat melindungi tumbuhan dari
gangguan pemangsa)
·
Menyerap air.
·
Tempat pembuangan hasil metabolisme (seperti getah pada batang tumbuhan
karet)
·
Tempat penyimpanan zat cadangan makanan seperti amilum dan glukosa.
DAFTAR
PUSTAKA
Albert,
Bruce. et. al. 2004. Essential Cell
Biology Second Edition. Garland Science: NewYork USA.
Campbell,
N.A.; Reece, J.B.; Mitchell, L.G. (2002). Biologi. 1. Diterjemahkan oleh R.
Kratz, R.F. (2009) (dalam bahasa Inggris). Molecular
& Cell Biology for Dummies. Hoboken, NJ: John Wiley & Son.
Reece, Jane B. 2002. Biologi Edisi ke 5 jilid 1. Jakarta : Erlangga.




Tidak ada komentar:
Posting Komentar