Ribosom adalah organel yang terdiri dari protein
ribosom (riboproteins) dan asam ribonukleat (ribonucleoproteins). Ribosom
merupakan salah satu organel kecil, padat, dan tidak bermembran yang ditemukan
pada semua sel.
Diameter ribosom sekitar 17-20 µm. Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis
protein. Molekul utama penyusun ribosom adalah ribosomal RNA atau disingkat
rRNA serta protein. Ribosom terdapat pada sel eukariot dan prokariot dan
berjumlah sampai 1000 buah.
Gambar 1. Subunit Ribosom
1.
Susunan
Ribosom Dalam Sitoplasma
Ribosom terdapat bebas dalam
sitoplasma atau menempel pada gelembung-gelembung yang berdinding membrane.
Ribosom yang bebas berguna untuk sintesa protein yang digunakan untuk: Bahan
sel itu sendiri saat sel membelah, Disimpan di sitoplasma (seperti Pada
pembentukan hemoglobin dalam eritoblas). Ribosom yang terdapat terikat terutama
pada organela yang bersifat membrane. Dalam sitoplasma terdapat ribosom yang
tersusun berderet satu dengan yang lain dihubungkan oleh semacam benang halus
yaitu piliribosom yang berfungsi untuk mengadakan sintesis protein yang lebih
kompleks.
Ribososm dalam bekerja
diatur oleh inti sel yang yang menghasilkan RNA yang disebut “messenger RNA”
atau mRNA dan dibantu oleh “transfer
RNA” atau tRNA yang berfungsi untuk mengatur asam-asam amino yang ada dalam
sitoplasma. Pada prinsipnya ada tiga jenis RNA yang aktif dalam sintesis
protein yaitu mRNA yang berasal dari
inti sel, tRNA yang terdapat bebas dalam sitoplasma dan “ribosomal RNA” atau
rRNA yang terdapat dalam ribosom.
sruktur
Ribosom terdiri dari 2 sub unit yaitu sub unit besar
dan kecil. Masing-masing disusun oleh rRNA dan protein ribosom. Stuktur ribosom
merefleksikan fungsinya untuk mengumpulkan mRNA dengan tRNA pembawa asam amino.
Suatu ribosom memiliki satu tempat pengikatan mRNA (subunit kecil) dan tiga
tempat pengikatan tRNA dikenal dengan tempat E (exit), P (peptidil), dan A
(aminosil) yang terdapat pada sub unit besar.
Tempat E merupakan tempat keluar tRNA yang tidak bermuatan. Tempat P merupakan tempat pengikatan tRNA-peptidil biasanya pengikat tRNA yang melekat pada rantai polipeptida yang sedang tumbuh. Tempat A merupakan tempat pengikatan tRNA- aminoasil biasanya mengikat tRNA yang membawa asam amino berikutnya yang akan ditambah pada rantai polipeptida.
Tempat E merupakan tempat keluar tRNA yang tidak bermuatan. Tempat P merupakan tempat pengikatan tRNA-peptidil biasanya pengikat tRNA yang melekat pada rantai polipeptida yang sedang tumbuh. Tempat A merupakan tempat pengikatan tRNA- aminoasil biasanya mengikat tRNA yang membawa asam amino berikutnya yang akan ditambah pada rantai polipeptida.
Sebelum membahas lebih jauh lagi tentang proses
sintesis protein maka sebagai langkah awal kita harus mengingat dulu
pengetahuan yang sudah kita peroleh tentang pasangan kodon dan anti kodoon
molukul mrna akan mengandung adenine (A).urasil (U).guanin (G)dan cytosine (C).
Tiga basa ini akan bergabung membentuk kodon misalnya , UUC, merupakan kodon untuk
asam amino fenilalanin (phe).UGC, untuk asam amino triptofan (Try), sebagai
contohnya mRNA akan menyusun koon-koon tersebut dalam suatu rangkaian misalnya
UGC/UUC/UGC/UUC koon-kodon ini akan dibaca Try-Phe-Try-Phe.
1.
Inisiasi
tRNA yang memuat asam amino pertama dari
polipeptida, dan dua sub unit ribosom. Pertama, sub unit ribosom kecil
mengikatkan diri pada mRNA dan tRNA inisiator khusus. Sub unit ribosom kecil
melekat pada segmen leader pada ujung 5’(upstream) dari mRNA. Pada arah
downstream dari mRNA terdapat kodon inisiasi, AUG, yang memberikan sinyal
dimulainya proses translasi. tRNA inisiator yang membawa asam amino metionin,
melekat pada kodon inisiasi. Penyatuan mRNA, tRNA inisiator, dan sub unit
ribosom kecil diikuti oleh perlekatan subunit ribosom besar, menyempurnakan
proses inisiasi translasi.
2.
Elongasi
Pada tahap elongasi dari translasi, asam amino
ditambahkan satu peratu pada asam amino pertama.
a.
Pengenalan kodon : kodon mRNA pada tempat A dari ribosom membentuk ikatan hydrogen
dengan anti kodon molekul tRNA yang baru masuk yang membawa asam amino yang
tepat.
b.
Pembentukan ikatan peptida : molekul rRNA dari subunit ribosom besar, berfungsi
sebagai ribozim, mengkatalis pembentukan ikatan peptide yang menggabungkan polipeptida
memanjang dari tempat P keasam amino yang baru tiba di tempat A. pada tahap ini
polipeptida memisahkan diri dari tRNA tempat perlekatannya semula, dan asam
amino pada ujung karboksilnya berikatan pada asam amino yang dibawa oleh tRNA
ditempat A.
c. Translokasi
: tRNA itempat A, sekarang terikat pada polipeptida yang sedang tumbuh, di
translokasikan ketempat P. saat RNA berpindah tempat, antikodonnya tetap
berikatan dengan hydrogen pada kodon mRNA, mRNA bergerak bersama-sama dengan
anti kodon ini dan membawa kodon berikutnya untuk ditranslasi di tempat A.
sementara itu tRNA yang tadinya berada pada tempat P ke tempat E dan dari
tempat ini keluar dari ribosom.
3.
Terminasi
Tahap akhir translasi adalah terminasi. Elongasi
berlanjut hingga kodon stop mencapai tempat A di ribosom. Triplet basa yang
istimewa ini yaitu UAA, UAG, UGA, tidak mengkode suatu asam amino melainkan
bertindak sebagai sinyal untuk menghentikan transasi. Suatu protein yang
disebut sebagai faktor pelepas langsung mengikatkan diri pada kodon stop
ditempat A. faktor pelepas ini menyebabkan penambahan molekul air, bukan asam
amino, pada rantai polipeptida. Reaksi ini menghidrolisis polipeptida yang
sudah selesai ini dari tRNA yang berada ditempat P, melepaskan polipeptida dari
ribosom. Sisa-sisa penyusunan translasi kemudian terpisah-pisah
SINTESIS PROTEIN (TRANSLASI)
sintesis protein di awali dengan tahap
transkrpsi. Namun, karena ribosom berhubungan dengan pembentukan protein pada
tahapan translasi, maka lebih sesuai dibahas tentang traslasi. Translasi pada
sintesis protein mengacu pada fase perakitan protein dalam sel di mana RNA
diterjemahkan untuk menghasilkan rantai asam amino. Translasi adalah proses
penerjemahan kodon yang dibawa oleh mRNA dan merupakan tahap kedua produksi
protein setelah transkripsi. Terdapat tiga fase penerjemahan kodon dalam
sintesis protein dan semua terjadi di ribosom sel yang disebut inisiasi,
elongasi, dan terminasi.
mRNA bergerak keluar dari inti ke ribosom
sel ketika translasi dimulai. RNA diatur sesuai dengan kode tertentu, di mana
urutan tiga nukleotida diatur untuk mengkodekan petunjuk untuk asam amino yang
sesuai, sebuah unit yang disebut kodon. Ribosom mengelilingi mRNA,
menggunakannya untuk merakit sebuah rantai asam amino dalam urutan yang sama
bahwa mereka akan ditemukan dalam protein selesai. Ini membentuk kompleks
pasangan satu asam amino dengan kodon mRNA yang sesuai, sehingga asam nukleat
adalah cetak biru untuk produk jadi. Sintesis asam amino terjadi sebagai bagian
dari pencernaan dan metabolisme makanan, bukan translasi.
Translasi pada sintesis protein memiliki
beberapa tahap, meskipun proses ini berbeda dalam sel prokariotik dengan sel
hewan, tumbuhan, dan jamur. Tahap pertama inisiasi dimulai pada ribosom ketika
mengikat ke situs inisiasi pada mRNA yang dimulai perakitan protein yang
sebenarnya. Inisiasi ditandai dengan melekatnya faktor inisiasi (IF) yang
berguna sebagai sinyal akan dimulainya sintesis protein.
Elongasi menguraikan adanya penambahan
ribosom asam amino lebih ke salah satu ujung rantai perakitan, sebuah proses
yang terus menyusuri untai mRNA sampai kodon yang menandakan stop tercapai. Tahap
akhir translasi dalam sintesis protein disebut terminasi, dan tergantung pada
faktor kimia khusus mengenali salah satu dari tiga pesan berhenti mungkin dalam
RNA dan merespons sesuai dengan melepaskan protein dari ribosom.
Gambar: Urutan Sintesis Protein
SINTESIS PROTEIN (TRANSLASI)
1.
Aktivasi
(pengatifan) asam amino
2.
kompleks
inisiasi antara mRNA dengan subunit ribosom
3.
Inisiasi
rantai polipeptida
4.
Pemanjangan
rantai polipeptida
5.
Terminasi
rantai dan pembebasan rantai polipeptida yang lengkap
6.
Disosiasi
kompleks mRNA dan ribosom
Tahapan
sintesis protein
1. DNA
mencetak mRNA
2. mRNA
meninggalkan inti menuju ke ribosom yang terdapat dalam sitoplasma
3. tRNA
membawa asam amino yang sesuai dengan kode yang dibawa mRNA
4. asam
amino akan berderet dalam urutan sesuai dengan kode sehingga terbentuklah
protein yang diharapkan
5. protein
terbentuk merupakan enzim yang mengatur metabilisme sel
transkripsi
a. peristiwa
penyalinan DNA menjadi RNA
a. berlangsung
di nukleus
translasi
a. peristiwa
penerjemahan kodon menjadi asam amino pada sistesis protein
b. berlangsung
di ribosom
Daftar
pustaka
Juwono,
achmad zulfa juniarto. 2002. Biologi sel. EGC. jakarta
Sumbowo,
2011. Biologi Sel edisi 6. Sagung seto






Tidak ada komentar:
Posting Komentar